Gambar 1. Digital Theodolite |
Digital Theodolite adalah instrumen untuk mengukur sudut horizontal dan vertikal, seperti yang digunakan dalam jaringan triangulasi, dan pekerjaan geo-lokasi. Ini adalah alat yang digunakan dalam survei tanah dan industri rekayasa, tetapi Theodolite telah diadaptasi untuk tujuan khusus lainnya juga. Tujuan khusus lainnya membuat Digital Theodolite ideal untuk tata letak toko dan pabrik dari peralatan dan perlengkapan. Mereka juga bekerja dengan baik untuk tata letak untuk pembangunan lempengan beton, kolam renang, lapangan golf, lansekap, dan desain jalan. Digital Theodolite tergantung pada "detik". Teodolit 2 detik lebih akurat daripada teodolit 5 atau 9 detik. Jika Anda berpikir tentang lingkaran horizontal bahwa theodolite berputar, lingkaran dibagi menjadi 360 derajat. Setiap derajat dibagi menjadi 60 menit, dan setiap menit dibagi menjadi 60 detik. Pikirkan "Derajat / Menit / Detik". Sudut horizontal adalah ukuran ketidaktelitian (karenanya akurasi) yang dapat diukur secara horizontal oleh theodolite atau lokasi di dalamnya. Jika peringkat akurasi theodolites adalah 2 detik (ditulis 2 ") maka hanya akan kehilangan 2 detik pengukuran horizontal dalam jarak tertentu. Secara umum, teodolit 9 detik adalah untuk situs konstruksi di mana Anda bekerja relatif dekat, katakanlah dalam 200 kaki dari instrumen. Sebentar 2 Anda akan bekerja 2, 000 meter dan masih bekerja dengan beberapa tingkat akreditasi. Kebanyakan kontraktor bangunan, baik perumahan maupun komersial, dapat menggunakan teodolit 9 detik tanpa mengalami masalah karena keakuratannya. Pada jarak ini, lebih banyak kesalahan dalam bentuk kesalahan manusia, seperti tidak meratakan instrumen dengan benar atau mengambil pembacaan cepat yang cocok untuk kesalahan.
Cara Penggunaan Digital Theodolite
- Ambil pesawat dari kotaknya dan Letakkan di atas kaki tiga (tripod) yang sudah didirikan, kemudian kunci dengan baut. Setelah itu, pesawat yang sudah terikat tersebut diangkat dan diletakkan di atas patok yang sudah diberi paku.
- Tancapkan salah satu kaki tripod dan pegang kedua kaki tripod lainnya. Kemudian lihat paku di bawah menggunakan centring. Jika paku sudah terlihat, kedua kaki tripod tersebut baru diletakkan di tanah.
- Setelah kaki tripod diletakkan semua dan patok beserta pakunya sudah terlihat, ketiga kaki tripod baru diinjak agar posisinya menancap kuat di tanah dan alat juga tidak mudah goyang. Kemudian, lihat paku lewat centring. Jika paku tidak tepat, kejar pakunya dengan sekrup penyetel. Kemudian, lihat nivo kotak. Jika nivo kotak tidak berada di tengah berarti alat masih dalam posisinya miring. Untuk mengetahui posisi alat yang lebih tinggi, lihat gelembung pada nivo kotak. Jika nivo kotak berada di timur, posisi alat tersebut akan lebih tinggi di timur dan selanjutnya kaki sebelah timur dipendekkan.
- Setelah posisi gelembung di nivo kotak berada di tengah, alat sudah dalam keadaan waterpass namun masih dalam keadaan kasar. Cara mengaluskannya, gunakan nivo tabung. Di bawah theodolit terdapat 3 sekrup penyetel. Sebut saja sekrup A, B, dan C. Untuk menggunakan nivo tabung sejajarkan nivo tabung dengan 2 sekrup penyetel. Misalnya sekrup A dan B. Kemudian, lohat posisi gelembungnya. Jika tidak di tengah, posisi alat berarti masih belum level dan harus ditengahkan. Setelah nivo tabung berada di tengah baru kemudian diputar 90 derajat atau 270 derajat dan nivo tabung bisa ditengahkan dengan sekrup C. Setelah ada di tengah, berarti posisi kotak dan nivo tabung sudah sempurna.
- Lihat centring. Jika paku sudah tepat di lingkaran kecil, maka alat sudah tepat di atas patok. Tetapi jika belum, alat harus digeser terlebih dahulu dengan mengendorkan baut pengikat yang terdapat di bawah alat ukur. Geser alat agar tepat berada di atas paku namun jangan diputar karena jika diputar dapat mengubah posisi nivo.
- Setelah posisi alat tepat berada di atas patok, pengaturan nivo tabung perlu diulangi seperti langkah di atas agar posisinya di tengah lagi.
- Setelah selesai, tentukan titik acuan yaitu 0°00’00″ dan jangan lupa mengunci sekrup penggerak horizontal.
- Nyalakan layar dengan tombol power. Kemudian setting sudut horizontal pada 0°00’00″ dan tekan tombol [0 SET] dua kali. Tekan tombol [V/%] untuk menampilkan pembacaan sudut vertikal.
- Sekarang, Theodolite sudah siap untuk digunakan dan Anda bisa mulai bekerja dengan alat ini.
Cara Membaca Sudut
Cara baca sudut, baik
besar maupun kecil
1) Fennel Kassel Besar lingkaran horizontal
a) Membidik menggunakan theodolit ke sembarang
arah
b) Mengunci pergerakan menggunakan klem horizontal
c) Mengatur jarum pembacaan pada lingkaran horizontal agar berhimpit di skala
b) Mengunci pergerakan menggunakan klem horizontal
c) Mengatur jarum pembacaan pada lingkaran horizontal agar berhimpit di skala
utama dan nonius dengan memutar klem
penggerak halus horizontal.
d) Membaca hasil bacaan dengan aturan :
- Pada skala utama menentukan besar derajat dan menit
dengan memerhatikan jarum yang berhimpit pada skala, setiap skala mempunyai nilai 10’.
- Pada skala nonius mencari pula jarum yang berhimpit
dengan skala, dengan besar sudut setiap skala 20”.
- Menjumlahkan hasil bacaan antara skala utama dan nonius.
Contoh :
- Skala utama = 53° 50’
- Skala
nonius = 06’ 20’’
Maka nilai sudut
= 53° 56’ 20’’
2) Fennel kassel besar lingkaran vertikal
a) Membidik
theodolit ke segala arah
b) Mengunci
pergerakan dengan klem vertical
c) Membaca besar sudut pada mikroskop bacaan
lingkaran vertical dengan aturan
sebagai berikut :
- Pada skala utama, besar sudut ditentukan dengan memerhatikan skala
sebelum angka nol pada skala nonius,jarum diabaikan.
- Pada skala nonius, memerhatikan skala yang sejajar atau berimpit dengan
skala utama.
- Menjumlahkan hasil bacaan skala utama dan nonius.
- Pada skala utama, besar sudut ditentukan dengan memerhatikan skala
sebelum angka nol pada skala nonius,jarum diabaikan.
- Pada skala nonius, memerhatikan skala yang sejajar atau berimpit dengan
skala utama.
- Menjumlahkan hasil bacaan skala utama dan nonius.
Contoh :
Pembacaan sudut:
- Skala
utama = 283° 15’
- Skala
nonius = 02’
30’’
Maka nilai sudut
= 283° 17’ 30’’
3) Fennel Kassel kecil lingkaran
horizontal
a) Membidik
theodolit ke sembarang arah
b) Mengunci
pergerakan menggunakan klem horizontal
c) Membaca
besar sudut pada mikroskop bacaan lingkaran horizontal dengan aturan :
- Pada skala utama, besar sudut ditentukan dengan
memerhatikan skala sebelum
angka nol pada skala nonius.
- Pada skala nonius, pembacaan dilakukan dengan
memerhatikan skala yang sejajar
atau berhimpit dengan skala utama.
Contoh :
Pembacaan sudut:
- Skala
utama = 222° 30’
- Skala
nonius = 04’
00’’
Maka nilai sudut
= 222° 34’ 00’’
4) Fennel kassel
kecil lingkaran vertikal
a) Membidik theodolit ke segala arah
b) Mengunci pergerakan dengan klem vertical
c) Membaca besar sudut pada mikroskop bacaan lingkaran
vertikal dengan aturan:
Langsung membaca pada skala dengan meperhatikan jarum
yang memotong skala.
Contoh:
Pembacaan sudut:
- Skala
utama = 294° 23’
- Skala
nonius = -
Maka nilai sudut
= 294° 23’ 00’’
No comments:
Post a Comment